TIPS AMPUH
MENJODOHKAN CENDET / PENTET
Ketika ingin
mengembang biakkan keturunan burung Cendet / Pentet diperlukan proses
penjodohan, setelah kita memiliki kualitas burung Cendet / Pentet jantan dan
betina yang unggul pasti akan memiliki keturunan yang berkualitas
- TAHAP PENGENALAN
Tempelkan dua
sangkar yang masing-masing berisi indukan jantan dan induk betina. Ini
merupakan tahap awal pengenalan, agar induk jantan dan betina bisa saling
mengenal atau dalam istilah kerennya “Say Hello” terlebih dahulu.
Butuh waktu 1 – 7 hari untuk menunggu sampai keduanya saling tertarik.
Ø Tanda-tanda ketertarikan antara lain :
§
Induk jantan membawa pakan
diparuhnya (seperti dicapit), dan berusaha memanggil si betina untuk mau
disuapi.
§
Meski berada dalam sangkar
terpisah dan saling berdempet, posisi induk jantan dan betina saat tidur
berdekatan atau rendengan
Jika kedua hal
itu sudah terlihat, kini saatnya yang paling tepat memberi kesempatan kepada
induk jantan dan betina untuk mandi bersama di karamba mandi. Saat itulah anda
bisa memperhatikan tingkah laku kedua burung tersebut. Jika terjadi
perkelahian, segera pisahkan dan ulangi proses penjodohan dari awal. Jika
burung mau mandi bersama dan akur, segera masukkan keduanya dalam kandang
penangkaran.
- TAHAP PENYATUAN
Tahap
penyatuan induk jantan dan betina bisa dilakukan didalam kandang penangkaran.
Anda bisa mencobanya dengan menggunakan kandang soliter terlebih dulu, sambil
menempatkan tempat sarang. Tempat sarang bisa dibuat dari anyaman rotan, bamboo
atau batok kelapa. Masukkan bahan-bahan penyusun sarang seperti sabut kelapa,
serat nanas, jerami dan daun cemara kering.
Sekarang amati
kembali kerukunan atau keakuran jantan dan betina. Tanda-tandanya adalah Cendet
/ Pentet jantan terus merayu betina, sesekali menyuapi calon pasangannya, atau
si jantan sibuk menata bahan-bahan penyusun sarang. Jika semuanya sudah oke,
kedua induk bisa dipindahkan ke kandang penangkaran sesungguhnya, tetapi anda
juga bisa tetap mempertahankannya di kandang soliter.
Umumnya, kandang
penangkaran masih beralas tanah. Anda bisa meletakkan beberapa pohon kecil
sebagai peneduh dan bak mandi dibawahnya. Ukuran kandang relative, tergantung
lahan penangkaran. Ukuran minimal yang diperlukan adalah panjang 100 cm x lebar
50 cm x tinggi 200 cm.
- TAHAP REPRODUKSI
Untuk
mempercepat proses perkawinan, suasana kandang diusahakan nyaman dan sejuk.
Caranya, anda bisa menyirami air di dasar kandang setiap pagi dan sore, selama
beberapa hari. Bak mandi dibersihkan secara rutin, jangan sampai terlihat kotor
dan berjamur.
Jika pasangan
Cendet / Pentet ini sudah mulai birahi, mereka akan kawin dan menyusun
sarangnya. Sekitar 4 – 10 hari setelah kawin, induk betina akan bertelur
(rata-rata 2 – 4 butir) dan akan dierami selama 14 hari hingga menetas. Piyik
yang sudah berumur 5 – 10 hari bisa langsung diberi ring pengenal. Pada masa
tersebut, anda juga memiliki dua pilihan untuk perawatan piyik, disapih dengan
konsekwensi anda harus melolohkan makanan untuk piyik, atau tetap menyerahkan
pengasuhan piyik kepada induknya.
Piyik mulai
keluar sarang dan belajar terbang pada usia 12 – 14 hari. Setelah usianya
mencapai 1 – 2 bulan, anakan Cendet / Pentet sudah bisa makan sendiri, bahkan
sudah bisa dipasarkan.
- ASUPAN PAKAN SELAMA PENJODOHAN
Selama proses
penjodohan, penyatuan, hingga perkawinan, induk Cendet / Pentet jantan dan
betina membutuhkan asupan pakan yang bergizi. Hal ini akan mempengaruhi birahi,
fertilitas, daya tetas, hingga kualitas piyik yang dihasilkan.
PAKAN YANG
DIBUTUHKAN ANTARA LAIN :
·
Cacing tanah, dalam jumlah cukup
setiap harinya
·
Jangkrik, dengan porsi 30 ekor
(pagi/sore pada awal perjodohan, lalu dikurangi menjadi 10 ekor (pagi/sore)
setelah burung bertelur
·
Kroto, sebanyak 1 cepuk setiap
pagi
·
Buah-buahan seperti pisang,
papaya, apel dan sebagainya
·
Voer (untuk proyek penangkaran
biasanya diberikan sebagai makanan tambahan saja, bukan makanan utama)
HINDARI
INBREEDING
Anda tentu
sering mendengar istilah inbreeding dalam konteks penangkaran, baik hewan
maupun tanaman. Sebenarnya apa sih inbreeding, khususnya dalam penangkaran
burung ? apa dampak positif dan dampak negatifnya bagi hasil penangkaran yang
kita kembangkan ?
Perkawinan
sedarah dalam penangkaran burung adalah proses reproduksi yang terjadi akibat
perkawinan dari dua burung dengan garis genetic sama atau memiliki orang tua
yang sama atau bersaudara. Misalnya adalah induk jantan dengan anakannya,
anakan dengan induk betina, anak dengan anak, cucu dengan kakek atau nenek dan
seterusnya.
Perkawinan
inbreed bisa meningkatkan resiko burung anak menuruni sifat resesif yang
merusak. Jika terjadi penurunan genetic (kesehatan secara umum) dari suatu
populasi burung, maka disebut inbreeding depression. Sifat pembawa yang
menyebabkan penurunan kualitas keturunan biasanya dihilangkan melalui proses
tertentu yang juga dikenal sebagai genetic purging atau “pembersihan genetic”.
Perkawinan
inbreeding atau penangkaran antar sanak dalam bahasa sehari-hari dikenal
istilah incest atau antar muhrim. Pengertian inbreed dalam biologi meliputi
juga perkawinan atau pembuahan sendiri (selfing atau self fertilization).
Hubungan kekerabatan (relatedness atau relationship) ini biasanya dikuantifikasi
dengan beberapa ukuran (seperti koefesien konsanguinitas dari Jacquard,
Koefisien kesekerabatan atau inbreeding coefficient, dan kovarians
kekerabatan).
Para penangkar
burung (yang sudah berkembang di Thailand atau di Barat misalnya) menghilangkan
karakteristik yang tidak diinginkan dalam populasi burung tertentu, yang juga
dibarengi dengan pemusnahan terhadap apa yang dianggap “keturunan tidak layak”
dilakukan terutama ketika mencoba untuk memunculkan sifat baru pada burung
tertentu.
Jika anda
sudah ahli dalam “memilah dan memisahkan” sifat keturunan tertentu pada burung,
silahkan saja anda menangkar burung dari indukan atau keturunan yang sama.
Namun jika masih awam atau pemula, saran saya, kawinkan burung dari orang tua
atau kakek yang berbeda.
Saat ini
banyak orang membeli sepasang burung jantan – betina dari penangkaran dan
bahkan dari sarang yang sama sejak masih anakan. Kemudian sepasang burung itu
dibesarkan dan dijodohkan untuk dianak-pianakkan. Dalam konteks pengembangan
keturunan seperti saya uraikan diatas, maka pembesaran dan dilanjut penjodohan
burung dari indukan yang sama sebaiknya dihindarkan
jasa taman minimalis
ReplyDeletevertikal taman vertical garden
arsitek lansekap pertamanan
jasa pembuat taman
jasa tukang taman
forum indonesia